Joko Sableng - 37. Istana Lima Bidadari
"Kau.... Kau boleh makan sesuka hatimu.... Aku siap melayani apa kemauanmu.... Kau tak usah bayar.... Asal...." Ucapan si pemilik kedai belum selesai, mendadak ganti paras si pemuda yang berubah tegang. Ketegangan ini membuat cekalan tangan pada lengan pemilik kedai makin keras! "Bagaimana sekarang.... Aku baru ingat kalau tidak berbekal uang sepeser pun!" Si pemuda membatin. "Daripada nantinya babak belur di tempat ini karena makan tidak bayar, lebih baik aku pergi...."
Unduh
0 Responses

Posting Komentar