Satria Gendeng - 20
"Kau ada-ada saja, Satria. Dia masih sakit...." Senoaji tanpa sungkan-sungkan menyilangkan telunjuknya di jidat. "Sembarangan kau, Senoaji!" "Maksudmu, dia sudah sembuh?" "Sudahlah.... Yang penting jalankan tugasmu dengan baik lebih dulu," sergah Satria dengan senyum terukir di bibir. "Baik..., baik Satria. Akan kujalankan tugasku dengan baik. Selamat tinggal" Di ujung kalimatnya, Senoaji berkelebat keluar dari pemakaman umum. Sekejap kemudian, Satria menyusul. Bila Senoaji berkelebat menuju Gunung Wilis, si anak muda perkasa dengan mengandalkan ketajaman indra penciumannya berkelebat menuju arah Warok Darmo Singo pergi.
Unduh
0 Responses

Posting Komentar