Bayangan Tanpa Wajah dan Ratu Selendang Asmara saling pandang. Joko tersenyum lalu berkata. “Ma-sih ada yang hendak kalian tanyakan?!” “Kau bisa berlari cepat. Sementara kau tak berguru pada perguruan mana pun! Itu adalah hal yang mustahil!” Murid Pendeta Sinting gelengkan kepala. “Di kampung kelahiranku, meski hanya dihuni beberapa o-rang, namun setiap tujuh hari sekali diadakan lomba lari mengitari sebuah lapangan! Setiap pemenang akan mendapatkan hadiah. Malah untuk calon kepala kampung, dia harus orang yang paling cepat larinya! Itulah sebabnya setiap orang pasti berlatih lari tiap pagi dan sore. Selain untuk merebut hadiah, siapa tahu dia kelak bisa menjadi kepala kampung! Jadi harap tidak heran kalau aku bisa berlari cepat!”Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar