"Siapa bangsat tua ini? Tenaga dalamnya tidak berada di bawahku. Jika tidak kuhabisi dia secepatnya, bukan mustahil aku tidak dapat membunuh Nyi Sekar!" membatin perempuan itu dalam hati. "Ha ha ha. Binatangku selamat. Tapi bambuku hangus nyaris tidak bersisa." kata si kakek. Sejurus dia memandang ke depan. Sepasang matanya berkedip-kedip. Enak saja dia berucap. "Perempuan cantik tapi keji. Bagaimana ini urusannya. Bambuku sudah kau hanguskan. Untuk memanggul binatang ini aku membutuhkan alat, kalau kuminta salah satu tanganmu yang mulus itu apakah boleh?"Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar