Gento Guyon - 28. Semera Darah
Tak ayal lagi Pengemis Nyawa jatuh terbanting. Sambil semburkan sumpah serapah si kakek cepat gerakkan tongkatnya ke permukaan tanah. Braak! Tanah berderak. Berpegangan pada tongkat saktinya Pengemis Nyawa dapat bertahan, walau tidak urung pakaian kuningnya robek di beberapa bagian. "Pengemis Nyawa, bukankah aku sudah mengatakan kepadamu agar meninggalkan puncak gunung Kawi ini secepatnya?" "Aku baru mau pergi setelah dapat memenggal kepalamu!" sahut Pengemis Nyawa sinis. "Kalau begitu lakukanlah jika kau mampu!"
Unduh
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar