Pendekar Pulau Neraka - 46
“Kisanak, maafkan sikap kawanku tadi. Namaku Bayu, dan kami hanya kebetulan mampir untuk mengisi perut di kedai ini. Tapi kedua kawanmu itu telah berbuat kurang ajar terhadap kawanku ini, sehingga terpaksa aku menghajarnya,” jelas Bayu kepada laki-laki berusia sekitar lima puluh tahunan itu. “Hm, namamu Bayu...? He, di mana pernah kudengar nama itu. Ah, tidak salah lagi, kau Pendekar Pulau Neraka, bukan?!” tebak orang itu dengan wajah cerah.
Unduh
Raja Petir - 22
"Raja Petir! Sungguh tak tahu malu, kau anggap aku sebagai kekasihmu?! Padahal sedikit pun aku tak pemah mencintaimu. Pergi cepat dari hadapanku!" Ucapan Dewi Payung Emas membuat perasaan Jaka bergolak. Dia marah, namun tak tahu harus berbuat apa untuk menyelamatkan kekasihnya dari pengaruh sihir Tuan Gagak Sugih Pengasung. Siapakah Tuan Gagak Sugih Pengasung yang mencintai Dewi Payung Emas? Mengapa dia memperlakukan Mayang Sutera begitu istimewa? Sungguh-sungguhkah Cinta Tokoh Sesat itu? Lalu siapa pula tiga tokoh golongan hitam yang berjuluk Ular Laut Merah, Sanca Moncong Emas, dan Ratu Selendang Mayat? Berhasilkah mereka menjalani perintah Tuan Gagak Sugih Pengasung?
Unduh
Pendekar Mabuk - 85
GADIS itu berambut lurus sepundak. Pakaiannya berwarna jingga, ia juga mengenakan gelang dan kalung berbatu jingga. Sabuknya dihiasi batuan warna jingga pula. Agaknya gadis itu pencinta warna jingga, bahkan pedang dan sarung pedangnya dibungkus dengan kain warna jingga pula. Suto Sinting tak mungkin lupakan gadis itu, walaupun mereka bertemu dalam waktu yang tak terlalu lama.
Unduh
Naga Geni - 23
“Babo! Babo! Wong denok ayu, jangan kau ganggu orang ini!” seru si pendatang. Ternyata orang ini berperawakan sedang, rambutnya disanggul di atas sedang kumis dan jenggotnya lebat. Ketika ia datang menimbulkan angin santer sehingga terpaksalah Tuntari meloncat ke samping mengurungkan maksudnya karena terhalang oleh si tokoh pendatang! “Heei, Ki sanak! Masih termasuk apakah engkau dengan musuhku ini, sampai engkau turun tangan membelanya?!” seru Tuntari dengan geram. “Heh, heh, heh. Hi, hi, hi. Dia bukan apa-apaku, Wong denok ayu!” sahut si pendatang seraya menggaruk-garuk kumisnya.
Unduh
Dewa Arak - 95. Empu Jangkar Bumi
Kabar kematian Empu Jangkar Bumi membuat ketiga muridnya merasa was-was. Mereka harus menanggung beban segala perbuatan gurunya di masa hidup! Terlebih-lebih banyak yang mendendam pada Empu Jangkar Bumi! Dewa Arak harus berjuang keras membantu murid-murid Empu Jangkar Bumi dari incaran musuh-musuhnya! Terlebih dari makhluk mirip monyet raksasa yang terus menerus mengincar murid-murid Empu Jangkar Bumi! Lalu, benarkah empu itu sendiri telah meninggal?
Unduh
Dewa Linglung - 25
Prang....! Mangkuk berisi arak itu mendadak terlepas dari tangan Nanjar seperti tak sengaja. Sejenak Nanjar tertegun, tapi cepat-cepat berkata; “Maafkan aku, sobat Panglima...! Aku tak sengaja menumpahkan arak penghormatan ini...” Berubahlah seketika wajah Panglima. Mendadak dia berkata dingin. “Hm, anda berperasangka buruk rupanya terhadapku? Tapi tak mengapa...” Panglima ini membanting cawan yang berada ditangannya. Tampaknya arak itupun belum sempat diminumnya. Kemudian berpaling pada si pembawa minuman.
Unduh
Siluman Ular Putih - 21
"Ada yang bisa aku bantu, Tuan?" tanya gadis pelayan yang berwajah manis itu penuh hormat. "Tolong sediakan makanan yang cukup dan sedikit arak wangi untukku!" ujar Pembunuh Iblis ramah. "Baik. Harap Tuan bersedia menunggu sebentar," sahut gadis pelayan itu lalu buru-buru masuk ke dalam. Namun baru beberapa langkah si gadis beranjak dari tempatnya, tiba-tiba tangannya yang halus telah ditarik seorang laki-laki kasar dan menariknya dalam pelukan. "Ooouuww...!"
Unduh
Pendekar Pedang Siluman Darah - 23
Bayi itu lahir dengan bentuk dan sifat yang mengerikan. Bayi itu dalam sekejap saja membinasakan dua ratus orang, yang darahnya dihisap... "Nok Jenah! Bangunlah dari semedimu! Bayi Kembaran Setan telah lahir!" "Duar...!" Bebatuan itu meledak, berbarengan dengan munculnya seorang wanita cantik bergelak tawa. "Hua, ha, ha...! Sri Ratu memanggil hamba?" "Benar Jenah. Bayi itu telah lahir. Cari dia, sebab bayi tersebut akan dapat membantumu." Apakah Nok Jenah benar-benar akan mampu menguasai Bocah Kembaran Setan? Bagaimana dengan para tokoh aliran sesat yang berlomba mendapatkan Bocah itu? Apa reaksi Jaka Ndableg melihat korban bergelimpangan oleh Bocah Kembaran Setan? Untuk dapat menjeiwabnya, silahkan anda ikuti kisahnya!
Unduh
Pendekar Naga Putih - 74
“Lihat! Pendekar Naga Putih telah mencelakakan Pendekar Bangau Sakti dan Pertapa Goa Kelelawar! Pasti Rase Perak itu telah direbutnya...!” Yang berteriak demikian adalah Baswara, orang pertama dari Tiga Harimau Besi. Tokoh berkepala botak dengan wajah dipenuhi berewok ini memandang Panji dengan sorot mata penuh kebencian. Dan telunjuknya ditudingkan ke wajah pemuda tampan berjubah putih itu. “Kurang ajar! Ayo kita habisi pemuda keparat itu...!” Jiranta yang merupakan orang kedua dari Tiga Harimau Besi juga memperlihatkan kemarahan dan kebenciannya. Bahkan tubuhnya sudah melesat lebih dulu, langsung meluncur turun di hadapan Panji.
Unduh
Pendekar Slebor - 63
Kekejaman Manusia Muka Kucing memang tak bisa dibiarkan terlalu lama. Namun, Pendekar Slebor yang memikirkan kalau masih ada orang lain di balik Manusia Muka Kucing, kali ini mengubah sasarannya. Dia pun akhirnya mengetahui tentang siapa orang itu, yang berjuluk Iblis Segala Amarah. Dan anak muda urakan ini terkejut, karena Iblis Segala Amarah menghendaki tenaga 'Inti Petir' yang dimilikinya guna dijadikan sebagai kekuatan dari ilmu yang sedang diperdalamnya. Urusan masa lalu antara Iblis Segala Amarah dengan Pendekar Cakra Sakti, kini harus terbebani di bahu Andika. Sanggupkah Pendekar Slebor menjalani amanat dari Pendekar Cakra Sakti?
Unduh
Pendekar Rajawali Sakti - 97. Malaikat Pencabut Nyawa
“Boleh aku menemanimu...?” pinta Intan lembut. Rangga hanya tersenyum saja, lalu menggeser duduknya sedikit. Intan mengambil tempat agak jauh di sebelah kiri Pendekar Rajawali Sakti. Halaman belakang rumah Ki Langkas memang cukup besar. Di situ juga ada beberapa buah bangku panjang dari bambu. “Maaf, tadi aku mengejutkanmu,” ucap Intan. “Ah, tidak...,” sahut Rangga seraya tersenyum, membalas senyuman manis gadis itu. “Aku juga tadi menyebutmu Kakang. Boleh...?” “Sama sekali aku tidak keberatan. Aku senang kalau kau mau memanggilku begitu,” sambut Rangga terbuka.
Unduh
Gento Guyon - 24
Gento terdiam, dia memandang ke arah gadis raksasa berpakaian serba kuning itu. Mata si pemuda berkedap kedip mencoba mengenali. Walau pun saat itu dia dilanda perasaan kaget setengah mati, demi melihat siapa kakek yang berada di dalam pondongan gadis raksasa Gento jadi menggerutu. "Sialan... kakek berjanggut kambing itu adalah Tabib Setan sahabatku. Ah, bagaimana dia bisa akrab dengan anak raksasa ini? Beruntung benar kakek konyol itu. Dia duduk dekat dada. Pasti sesekali dia sempat mengintip dan memandang keindahan bukit. Tidurnya kujamin jadi nyenyak bersandar pada dada gadis raksasa tidak ubahnya tidur dikasur empuk."
Unduh
Pendekar Mata Keranjang - 21
Kau telah digelari orang dengan sebutan Pendekar! Kalau di hatimu masih ada rasa gentar pada orang yang jelas menebar maut di mana-mana, kusarankan padamu untuk kembali ke Karang Langit. Dan turun lagi dengan mengenakan pakaian perempuan dan bibir dipoles merah!" ujar Setan Arak pada Pendekar 108. Memang, Pendekar murid Wong Agung ini sedang dilanda teka-teki besar dengan munculnya Dewa Maut, seorang pemuda bertangan kejam yang mengemban tugas dendam leluhurnya. Mampukah Pendekar Mata Keranjang 108 membuka tabir di balik kegegeran yang dibuat Dewa Maut? Apalagi dia pun salah satu dari orang yang dicari Dewa Maut!
Unduh
Pendekar Hina Kelana - 31
"Jangan mimpi...!'' cibir Sakapala, kemudian meludah beberapa kali "Kakang Pramesta mengapa banyak basa-basi lebih baik kita ringkus saja dia!" kata yang lain-lainnya merasa sudah tidak sabar lagi. Bah-kan dua diantaranya mulai melepas senjata yang sama untuk menghadapi Sakapala "Jangan bertindak! Biarkan aku sendiri yang akan meringkusnya...!" Setelah bicara begitu, entah bagaimana rupanya Pramesta memanfaatkan kelengahan Sakapala yang hanya beberapa saat itu. Sedetik tubuhnya berkelebat, ketika Sakapala menyadari apa sesungguhnya yang akan dilakukan oleh Pramesta, semuanya terasa sudah terlambat.
Unduh
Pengemis Binal - 22
Selama tiga tahun di tanah Jawa, Kwe Kok Jiang tak pernah putus asa mencari Arca Budha yang lenyap ketika diperebutkan di puncak Gunung Than Ala San. Dalam perjalanannya, lelaki bergelar Pendekar Sesat itu mendapat celaka. Lengan kirinya dibabat putus oleh pedang pusaka Auwyang Nan le, yang juga tengah mencari Arca Budha. Beruntung, Kwe Kok Jiang berhasil diselamatkan si Pengemis Binal Suropati. Di tangan siapakah akhirnya Arca Budha itu jatuh? Lalu, kenapa Raja Syair juga turut mencari arca itu? Dan benarkah daratan Tionggoan terancam malapetaka bila kunci Rahasia Arca Budha dapat dibuka?
Unduh