Pendekar Hina Kelana - 21
Sambil melepaskan pukulan 'Si Hina Kelana Merana' yang memancarkan cahaya merah berkilauan itu, ilmu Lengkingan Pemenggal Roh turut menyertainya. Pukulan pamungkas yang dilepaskan si pemuda terpecah menuju keempat penjuru mata angin. Sungguh pun pukulan itu menjadi tak sehebat andai dilepaskan secara utuh tetapi lengkingan ilmu Pemenggal Roh, memang terasa banyak membantu. Terbukti kosentrasi lawan menjadi terganggu sehingga tak dapat melakukan pukulan susulan lagi.
"Buuuuummm...!"
Bumi bagai dilanda selaksa gempa. Perkampungan orang-orang cacat menjadi porak poranda. Sementara pohon-pohon yang berada di sekitar tempat itu tampak bertumbangan, pasir dan debu mengepul ke udara, membubung tinggi dan membuat suasana di sekitarnya menjadi samar-samar. Mayat-mayat kaum cacat yang tergeletak di sekitar pertempuran berpelantingan ke segala penjuru. Sementara tubuh lawan-lawan si pemuda tercampak entah ke mana. Dengan susah payah pemuda itu berusaha membebaskan diri dari kungkungan tanah yang menjepit tubuhnya.

Unduh
Pendekar Gila - 20

"Pendekar Gila, kau harus bertanggung jawab atas hamilnya anakku!" seru Warok Singo Lodra.
"Kau pun harus bertanggung jawab atas nama baik para Warok!" sambut Warok Sura Pati.
"Kau benar-benar terkutuk, Pendekar Gila! Kau kotori nama Warok dengan perbuatan-perbuatanmu yang durjana...!" tambah Warok Sito Kuta.
"Hi hi hi...! Kalian lucu sekali. Ah ah ah... mengapa kalian orang-orang tua bertingkah aneh?" gumam Pendekar Gila sambil menggeleng-gelengkan kepala, mendengar tuduhan keji yang ditujukan kepadanya.
Benarkah Pendekar Gila merampok, memperkosa, dan membunuh penduduk Ponorogo? Siapakah sebenarnya penyebab Tragedi Berdarah di Ponorogo?

Unduh
Pendekar Pulau Neraka - 36

"Menurut apa yang diceritakan Roro Intan, pelakunya cuma satu orang. Dia sendiri tak melihat persis. Cuma terdengar auman dahsyat seperti harimau mengamuk."
"Harimau?"
Patisena mengangguk dengan wajah ragu. Diperhatikannya pemuda di hadapannya itu pun terlihat tak percaya.
Siapa sebenarnya pelaku dari pembantaian yang terjadi belakangan ini? Benarkah seekor harimau seperti yang diduga banyak orang? Lalu kenapa tak seorang pun berhasil menewaskannya? Rahkan banyak tokoh persilatan yang berilmu tinggi tewas di tangannya.
Siapa sebenarnya Tabib Jaladara yang mampu mengobati luka akibat cakaran manusia siluman itu?

Unduh
Pendekar Mabuk - 62

"Ratu Remaslega masih ada keturunan dari Istana Laut Kidul. Kakeknya dulu bekas 'abdi dalem' di Istana Laut Kidul. Karenanya pihakku menjalin hubungan baik dengan orang-orang Istana Laut Kidul. Payung Serambi alias Ratih Kumala itu adalah salah satu dari tiga duta Istana Laut Kidul. Kesaktiannya sangat tinggi, karena sebagai duta ia dibekali berbagai ilmu gaib dari Nyai Kandita, sang Ratu Laut Kidul."
"Ooo... dia seorang duta?!" gumam Pendekar Mabuk sambil manggut-manggut.
"Biasanya orang-orang Istana Laut Kidul tak mau campuri urusan orang lain. Mereka hanya bertindak jika ada pihak luar yang ingin membuat onar suasana Istana Laut Kidul."

Unduh
Dewa Arak - 84. Nyawa Kedua Dari Langit

Jagalpati, seorang pemimpin gerombolan penjahat, berhasil menipu seorang petapa sakti untuk menurunkan ilmu-ilmunya. Kemudian, ia pun malang melintang di dunia persilatan dengan kejinya. Tokoh-tokoh putih terpaksa bergabung menanggulanginya. Itu pun masih gagal. Seakan NYAWA KEDUA DARI LANGIT selalu muncul dan menyelamatkannya! Benarkah Jagalpati bisa bangkit dari kematiannya? Atau... karena nyawa dari langit itu?!

Unduh
Dewa Linglung - 14

"Aku tak mengatakan aku laki-laki! Tapi aku juga tak mengatakan aku seorang perempuan!" kata wanita bertopeng ketus. "Sudahlah! Cepat kau jawab pertanyaan ku!" bentak si ketua. Nanjar mengangguk.
"Baik! aku akan ceritakan padamu tentang hubungan ku dengan sahabatku itu." kata Nanjar. Kemudian segera menceritakan bagaimana dia dapat berkenalan dengan Panglima Kecak Mendala di tanah Jawa.
Perkenalan mereka sudah sejak setahun yang lalu. Yaitu ketika terjadi huru-hara meletusnya sebuah gunung berapi. Nanjar berusaha menyelamatkan nyawa penduduk dari genangan lahar. Tak sedikit harta dan ternak yang menjadi korban. Di saat itulah dia melihat seorang laki-laki tengah sibuk memberi pertolongan pada penduduk sekitar lereng gunung yang tertimpa bencana. Gerakannya amat gesit. Begitu cekatan sekali orang itu memberi pertolongan. Akhirnya keduanya saling bahu membahu memberi bantuan serta pengungsian bagi penduduk desa tersebut. Mencarikan ransum, menolong yang terluka dan sebagainya.

Unduh
CANDIKA - Dewi Penyebar Maut 7

TIBA-TIBA saja langit gelap.
Dua bayangan berdiri di tepi bengawan.
Seorang dengan tubuh tertutup jubah gelap seluruh tubuhnya. Jubah itu berlambaian ditiup angin dingin. Si Buyut.
Dan seorang pria setengah umur yang dalam kegelapan tampak tak menunjukkan tanda-tanda berasal dari kasta ksatria. Bahkan mirip seorang saudagar. Aria Sampana.
Dan di balik semak-semak, Ahireng menahan napas.
“Aku tak tahu daerah ini terlarang... maafkan aku,” kata Aria Sampana merendah membungkuk-bungkuk. Ahireng mengernyitkan mata di kegelapan. Betulkah itu orang yang tadi memergoki gerakan Peksayomaya-nya?
“Aku tidak melarangmu. Aku hanya ingin tahu. Kau datang dari arah sana. Dan kau mengaku tak bertemu seorang pun. Kau dusta. Dan aku paling tidak suka pendusta,” kata si Buyut.

Unduh
Shugyosa - 7

Pertemuan Mayumi dan Saburo menebar benih cinta. Namun sebelum cinta berkembang, mereka terseret ke dalam arus perjuangan Imagawa kembali ke Suruga. Ia harus menghadapi Nobunaga di belakang dan Mayeda di depan, Ieyasu Tokugawa berada di sampingnya.
Saburo memperoleh pencerahan, bagaimana Imagawa menghadapi detik-detik kritis dengan kearifan dan taktik. Yoshioka dan Kojiro bertemu dalam suatu insiden di Kamakura.
Bagian ini menjadi dramatis. Salandra tidak hanya berkisah tentang peperangan, tetapi juga Seni Perang. Banyak kejutan tak terduga untuk Anda.
SANGAT MENARIK! PENUH DAYA CEKAM!
JANGAN ANDA LEWATKAN!

Unduh
Putri Bong Mini - 7

"Serbuuu...!" Para pendekar yang bergabung dengan Bongkap dan Bong Mini melakukan penyerbuan ke markas Kidarga. Suara denting senjata beradu, ringkikan kuda,
dan jerit kematian, membuat suasana semakin gaduh dan penuh bergelimang darah.
Api yang sengaja dinyalakan pengikut Bong Mini pun mulai membumbung tinggi dan membakar pohon-pohon besar yang tumbuh di sekitar Bukit Sefan itu. "Kidarga! Keluar kau!" teriak Bong Mini. Tiba-tiba, Kidarga telah berdiri di tengah-tengah kobaran api. Disertai tawanya yang menggema ke seluruh pelosok bukit. Orang-orang yang menyaksikannya tampak terkejut. Mereka terpana melihat kesaktian Kidarga mampu bertahan di tengah jilatan api! Bagaimanakah sikap mereka melihat kesaktian Kidarga yang begitu luar biasa?!

Unduh
Siluman Ular Putih - 11

"Huh! Kenapa gadis cantik itu boleh makan di sini? Kenapa ia tidak kau usir sekalian?" sungut Soma kesal.
"Karena ia seorang gadis cantik, Anak Muda."
"Memangnya kenapa kalau ia seorang gadis cantik? Apakah biar aku tidak bisa main mata dengannya?"
"Ah, sudahlah. Sebaiknya cepat kau tinggalkan tempat ini" kata pemilik kedai gelisah.
"Baiklah, Paman. Aku akan menunggunya di luar."
"Ya ya.... Tapi sebaiknya tinggalkan saja tempat ini. Berbahaya."
"Bedebah! Belum juga enyah dari hadapan kami, he?!" bentak salah seorang dari keempat lelaki berwajah kasar.
"Iya, iya!" sungut Soma kesal. "Tapi bolehkah kalau aku menanyakan sesuatu pada Paman yang baik ini, Kawanku Yang Galak?" lanjut Soma mengejek
"Bedebah! Kau berani bertingkah dihadapan kami. Apa kau sudah bosan hidup?!" bentak lelaki yang bermuka codet.

Unduh
Pendekar Pedang Siluman Darah - 12

Dendamnya pada Jaka Ndableg yang telah membunuh kedua orang tuanya, menjadikan Surti Kanti mau mengikuti ajakan Penguasa Puri Kegelapan. .
"Jaka Ndableg, aku belum tenang bila belum menghisap darahmu."
"Hem, rupanya kau pun terbawa oleh Iblis, Surti....
"Lawan dia, Surti. Aku berada di belakangmu," berbisik Penguasa Puri Kegelapan, menjadi Surti Kanti yang menganggap Iblis itu dapat diandalkan merasa tak gentar sedikitpun.
Apakah Surti Kanti mampu menghisap darah Pendekar Pedang Siluman Darah? Bagaimanakah nantinya dengan diri Pendekar kita? Lalu apa tindakan Pihak Kerajaan yang telah diteror habis-habisan oleh Surti Kanti dan Penguasa Puri Kegelapan? Nah, silahkan ikuti kisah ini....

Unduh
Pendekar Naga Putih - 48

Ki Wantara sendiri sempat terkejut mendengar pertanyaan yang tidak disangkanya itu. Ucapan itu membuatnya mencoba mengenali siapa adanya gadis remaja di hadapannya. Tapi, meski telah berusaha keras memutar otak, lelaki setengah baya itu tetap saja tidak mengenali Wintari. Bahkan Ki Wantara yakin ia belum pernah berjumpa dengan dara remaja yang cantik itu.
“Siapa kau, Nisanak? Dan, ada keperluan apa kau menanyakan kawanku itu?” tanya Ki Wantara tanpa menjawab pertanyaan Wintari. Lelaki tua itu sepertinya ingin mengetahui lebih dulu tentang siapa sesungguhnya gadis cantik berpakaian serba putih itu, sebelum menjawab pertanyaan Wintari.
“Hm..., tidak perlu kau jelaskan, aku sebenarnya sudah bisa menduga yang mana bangsat Galangsa itu!” kata Wintari geram seraya melemparkan pandangan tajam ke arah lelaki tegap jangkung yang sempat membuatnya terkejut. Ternyata gadis cantik yang tidak dikenalnya sama sekali itu dapat menebak secara tepat dirinya.

Unduh
Komik WS 3B


Unduh
Pendekar Bayangan Sukma - 13

Ki Madrim mendesah masygul. Tapi kemudian dia berkata, "Suralaga... kau lihatlah jaring yang telah jebol itu. Rupanya wanita iblis itu berhasil menjebol jaring yang terbuat dari bahan yang cukup kuat itu! Dan meloloskan diri!"
Di atas memang terdapat jaring yang telah jebol. Mau tak mau Suralaga dan Giri Lantang jadi mempercayainya. Namun bagi mereka itu bukanlah suatu kepuasan karena bisa saja Ki Madrim telah sengaja memasangnya untuk mengelabui mereka.
Seperti mengetahui apa yang tersirat di hati Suralaga dan Giri Lantang, Ki Madrim berkata lagi,
"Kalian lihatlah! Pintu itu sudah hancur oleh perbuatannya. Dan kalian lihat tombak-tombak yang menancap di dinding. Tombak-tombak itu telah menyerang Nyai Loreng!"

Unduh
Pendekar Slebor - 40

Sebuah peta pusaka yang disobek menjadi dua, merupakan awal petaka yang dialami Pendekar Slebor. Bermula ketika ia menyelamatkan nyawa Sapta Jingga. Sebelum ajalnya, Sapta Jingga menyerahkan potongan peta berisi keterangan senjata pusaka yang bernama Tasbih Emas Bidadari.
Selain berpikir keras untuk memecahkan potongan peta yang hanya separuh, ia juga dihadapkan oleh bahaya-bahaya yang mengancam keselamatannya. Terlebih lagi banyak tokoh-tokoh yang menginginkan Tasbih Emas Bidadari. Sementara maut telah merebak, Pendekar Slebor malah terjebak di suatu tempat bernama Nisan Tak Bertuan. Tempat apakah itu? Kali ini, Pendekar Slebor memasuki jalan menantang kematian!

Unduh
Pendekar Rajawali Sakti - 80. Istana Maut

"Hiyaaat...!"
Crang...! Pintu jeruji baja itu terbelah ketika pedang Pendekar Rajawali Sakti membabatnya! Pendekar Rajawali Sakti pun segera melesat keluar dan jatuh bergulingan di tanah beberapa kali.
"Hhh...!" Rangga menarik napas panjang setelah berada di luar Istana Maut itu. Sungguh tidak diduga-nya kalau istana itu benar-benar berbahaya. Hampir saja dirinya terjebak di dalam sana!
Benarkah Istana Maut digunakan untuk menjebak para pendekar? Mengapa Pendekar Rajawali Sakti merasa perlu memasukinya? Lalu, siapakah si Tua Gila yang sengaja mengundang Rangga untuk menaklukkan Istana Maut itu? Dan yang terpenting, siapa yang mengubah istana itu sehingga penuh dengan maut?

Unduh
Jaka Sembung - 12

Karena dari dua arah yang berlawanan bahaya mengepung, Parmin, Awom dan gadis bule itu terjepit. Kepala suku Kaimana itu cemas, namun Parmin berusaha sedapat mungkin menghibur hatinya. "Aww!! Bagaimana kita kini!"
"Tenanglah! Kita pasti selamat dan dapat keluar dari bahaya ini! Bismillah...." Disusul dengan teriakan keras Parmin mengajak Awom untuk melompati barisan celeng-celeng yang menyerbu. "Loncat Awom!! Hiyaaaaat!!" Bagaikan mendapat suatu dorongan te¬naga baru Parmin dan Awom meloncati gerombolan babi hutan itu. Maka apa yang terjadi sesudahnya adalah suatu tubrukan masal antara gerombolan babi hutan dan laskar burung Onta. Hukum rimba benar-benar berlaku di sini, siapa yang kuat mereka yang menang. Korban pun berjatuhan. Tak sedikit dari orang-orang kerdil itu habis tergilas oleh babi hutan.
Amanlah sudah bagi Jaka Sembung dan kawan-kawannya. Mereka benar-benar dapat menarik nafas lega.

Unduh
Gento Guyon - 14

"Kau sudah tahu namaku, sekarang ceritakan tentang pemuda itu!" pinta si gadis, tanpa mereka sadari kini keduanya menjadi akrab seolah mereka tidak ubahnya seperti orang yang sudah bersahabat lama saja. Sebaliknya Gento juga mengakui gadis yang mengaku bernama Roro memang cantik. Wajahnya bulat lonjong, berambut hitam panjang berpakaian ungu. Selain itu dia juga sangat lincah dan enak diajak bicara. Mudah akrab, namun penuh rasa curiga.
"Panji Anom," Pendekar Sakti Gento Guyon membuka ucapan. "Pemuda itu memiliki kesaktian tinggi, dia cerdik, licik banyak akal juga sangat berbahaya. Terus-terang saat ini aku khawatir dengan kemunculannya." Kata si pemuda. dia lalu menuturkan tentang pertemuannya dengan Panji Anom sampai kemudian murid Begawan Panji Kwalat itu terluka dan dilarikan oleh seseorang yang hingga sampai saat ini belum diketahui siapa adanya. Mengenai pertemuan Gento dengan Panji Anom dapat diikuti dalam Episode Bidadari Biru. "Sekarang aku tambah khawatir lagi dengan munculnya Perampas Benak Kepala."

Unduh
Pendekar Hina Kelana - 20

Dialah Sepasang Walet Merah yang akhir-akhir ini mencuat namanya di kalangan persilatan karena sepak terjangnya yang membuat setiap orang menjadi ciut nyalinya karena kesadisan setiap tindak tanduknya. Mereka kini memang boleh berpuas hati dengan adanya sepasang Batu Walet Merah di tangannya. Mereka memang pantas memiliki ambisi untuk membentuk sebuah partai besar dalam rimba persilatan di wilayah Selatan. Tidak ada satu hambatan apa pun terkecuali mereka masih merasa bingung untuk menentukan markas mereka untuk hari-hari selanjutnya. Saat itu, Sepasang Walet Merah sedang berkasak masyuk dengan kekasihnya. Tampak Dewi Ratna Juwita sedang duduk dalam pelukan Bagas Salaya. Tangan pemuda itu tak henti-hentinya merambat kian ke mari pada bagian tubuh si gadis yang sesungguhnya masih merupakan kakak tirinya sendiri. Sesekali si gadis merintih manja, dan di lain saat membalas pelukan itu dengan hangat, (Maklum selain terkutuk mereka juga merupakan orang yang paling sesat). Lalu di saat lain mereka terlibat percakapan serius.

Unduh
Roro Centil - 12

"ROROOO...! ROROOOOOOOOO...!” suaranya terdengar berkumandang ke setiap penjuru. Akan tetapi Roro Centil sudah berkelebat jauh sekali. Dan diantara desah angin ketika tubuhnya berlari, air mata gadis itu pun sudah menitik terbang terbawa angin. Masih terdengar si Dewa Linglung.
"Rorooooooooo...! Aku mencintaimu...! aku mencintaimu....!" aku mencintaimu.....!" Namun suara teriakan pemuda itu pun lenyap juga akhirnya. Dan Roro Centil cuma bisa menghela napas. Sementara hatinya berbisik. Roro! Entah kapan kau mau mencintai seorang laki-laki? Dan dari relung hatinya yang paling dalam ada jawaban. Entahlah! Mungkin 10 tahun lagi, mungkin juga 100 tahun, atau mungkin juga 1000 tahun lagi, aku tak tahu: Ya, aku memang tak mengetahui.....
Tapi ada satu bisikan dari hati yang sadar, namun begitu trenyuh...
"Dewa Linglung...! ah, betapa malangnya nasib mu..."

Unduh
Pendekar Gila - 18

"Jadi, kau...?"
Belum juga Ki Jenar habis berkata, pemuda bertubuh tegap itu telah mendahului.
"Ya! Akulah Banteng Sumenep, yang akan mencabut nyawa busukmu!" bentak pemuda yang bernama asli Mahesa Lanang itu.
Semakin membelalak mata Ki Jenar, mendengar ucapan Mahesa Lanang. Apalagi Nyi Awing. Wanita tua itu semakin pucat pasi wajahnya. Meskipun saat itu sedang benci pada suaminya yang tua-tua keladi, tapi mendengar ancaman pemuda itu, rasa kesetiaan sebagai seorang istri tiba-tiba menyeruak dalam hatinya. Bagaimanapun juga, hatinya merasa takut kalau harus ditinggal mati Ki Jenar.
"Lancang sekali mulutmu, Bocah! Ada urusan apa denganku?!" bentak Ki Jenar antara kaget dan marah.
Mata lelaki tua yang menjadi seorang dukun itu melotot garang. Sepertinya tak merasa takut sedikit pun pada Mahesa Lanang.

Unduh
Raja Petir - 11

Begitu dahsyat jurus Badai Lembah Beracun yang tengah dimainkan Sedaka dan Garajas. Kejadian itu rupanya cukup membuat hati Ki Reksopati kecut untuk tetap terus menyaksikan jalannya pertarungan. Kepala Desa Waruwangi segera melesat menjauhi arena pertempuran yang telah melibatkan racun-racun ganas.
Benggala Sewu yang mendapatkan terpaan angin kencang beraroma wangi menyengat segera melakukan gerakan-gerakan perlahan dengan kedua tangan bersilangan di depan wajah dan dada. Seketika lingkaran sinar kebiruan muncul membayang di depan dada dan wajah lelaki muda yang berjuluk Penguasa Danau Keramat.
"Hiaaat..!"
"Hiaaat...!"
Sedaka dan Garajas memekik keras diiringi dengan loncatan bersamaan yang berlainan sasaran. Gada bergerigi yang berputar deras di atas kepala Sedaka tertuju melingkar ke bagian kepala Benggala Sewu. Sedangkan senjata Garajas menyambar cepat ke pinggul Benggala Sewu.

Unduh
Pendekar Kembar - 11

"Kalau begitu, lebih baik jangan buang-buang waktu, kita ke balik semak-semak sebelah sana saja!"
Dahi si Pendekar Kembar sulung mulai berkerut heran.
"Apa maksudmu?! Mengapa harus ke balik semak-semak sana?!"
"Kita buat tanda perdamaian dengan segenggam kemesraan!"
"Edan!" sentak Raka sambil bergerak mundur. Ia baru sadar, ternyata Kembang Setaman tertarik melihat ketampanan dan kegagahannya, sehingga gairah bercintanya mulai membakar hasrat. Kembang Setaman ingin menikmati cumbuan dari pemuda setampan dan segagah Raka Pura. Senyumnya mulai tampak sebagai senyuman jalang pengharap kemesraan.
"Tak perlu berlagak kaget, Raka!" sambil perempuan itu mendekat dan Raka semakin mundur. Gemetar dan tegang.
"Kau salah duga kalau begitu, Kembang Setaman!"

Unduh
Naga Geni - 19

Selesai berkata, Nenek Durganti telah meloncat ke barat disusul oleh Dregil, Arje, dan tiga orang temannya. Sebentar saja tampaklah bayangan-bayangan manusia yang berlari, berloncatan menerobos semak dan jalan-jalan kecil tak ubahnya kijang-kijang yang lagi berkejaran.
Dregil dan Arje serta kawan-kawannya terpaksa mengerahkan tenaga untuk dapat mengikuti loncatan dan lari si Nenek Durganti yang berada di sebelah depan. Tak urung mereka mengumpat-umpat di dalam hati, di samping rasa kagum terhadap Nenek Durganti yang sudah tua renta, tapi malah mengalahkan mereka, terutama dalam ilmu tenaga dalam dan tata kelahi.
Nenek Durganti yang berlari paling depan selalu memasang telinga dan menebarkan pandangan matanya meskipun ia tengah berlari begitu cepat. Rambutnya yang terurai lepas dan berkibar-kibar tertiup angin menimbulkan pandangan yang menyeramkan di samping wajahnya yang berkeriput dan berwarna seperti mayat.

Unduh
Pendekar Bodoh - 6

"Benarkah itu?" seru Pendekar Bodoh, melonjak girang.
"He he he.... Aku tak bohong! He he he.... Tapi, ada syaratnya...."
"Apa?"
Setan Bodong cuma tertawa. Seno nyengir kuda.
Pemuda lugu itu tak tahu apa yang ada di benak Setan Bodong. Namun, dia tetap percaya bila Setan Bodong bermaksud baik kepadanya. Hanya saja, dia menjadi tak sabaran setelah melihat si kakek terus tertawa beberapa lama.
"Kenapa kau tertawa terus, Pak Tua? Ayolah! Cepat katakan apa syarat yang kau minta...," desak Pendekar Bodoh kemudian.
Setan Bodong masih saja tertawa terkekeh-kekeh. Pusarnya yang berupa gumpalan daging tampak bergerak-gerak tiada henti. Namun, setelah melihat tatapan Pendekar Bodoh yang penuh pengharapan, akhirnya dia berkata

Unduh
Pendekar Kelana Sakti - 9
Riwang tersentak bangun. Ia baru menyadari kalau tadi siang baru saja mencuri seekor kuda dan menukar pakaiannya dengan pakaian yang dikenakannya sekarang. Dia tidak berani menjawab. Seluruh tubuhnya gemetar.
"Rupanya kau memaksaku menyeret keluar? Baik...." Terdengar lagi suara teriakan. Begitu juga dengan suara langkah kaki yang mulai memasuki ruangan.
"Tunggu....! Aku menyerah. Kau boleh ambil kudamu kembali, juga pakaian ini... Harap kau mau mengampuni, bukan maksudku mencuri semua milikmu... Aku terpaksa." Riwang berdiri di tengah-tengah pintu kamar. Baju bulu binatang sudah dilepaskannya.

Unduh
Pendekar Mata Keranjang - 11
"Akan kubunuh Pendekar mata Keranjang 108!" teriak Pandu penuh dendam. "Sadarlah kakang! Selama ini, kau hanya dibakar perasaan dendam dan cemburu!" tentang Sakawuni. "Bisa-bisanya kau melupakan pembunuhan Guru, hanya karena yang melakukannya orang yang kau cintai!" sergah Pandu sengit. Kemunculan Pandu yang kini
berjuluk Gembong Raja Muda itu, memang didasari perasaan cemburu melihat adik seperguruan yang dicintainya justru jatuh hati pada pendekar ganteng tersebut! Akankah dendam Gembong Raja Muda itu terwujud? Dan akankah cinta Sakawuni pada Pendekar Mata Keranjang 108 terbalas?

Unduh
Raja Naga - 11
"Ceritakan!" sahut Resi Hitam, lalu berkata pada Ratu Tongkat Ular, "Tubuhmu sudah tidak seindah dulu. Sudah peot. Dan sepasang bukitmu yang dulu montok dan enak kusedot, sekarang tinggal seperti pepaya busuk! Tapi... aku masih tetap mau menikmati tubuhmu...."
Gelegak amarah Ratu Tongkat Ular sudah sampai ke ubun-ubun, tetapi tetap ditindih kemarahannya.
Datuk Bunaeng segera menceritakan apa yang telah terjadi di Perguruan Laba-laba Perak. Diceritakan juga kemungkinan akan hadirnya Langlang Benua.
Resi Hitam mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Aku pernah bertarung dengan Langlang Benua dan tak seorang pun di antara kami yang memenangkan pertarungan itu. Hingga saat ini aku belum tahu siapakah yang lebih hebat antara aku dengannya. Hemm... rasanya boleh juga untuk bertarung lagi dengannya."

Unduh
Pendekar Cambuk Naga - 11
"Percuma saja..." ujar Jaka Bego lesu. "Badanku tak akan bisa segar. Tetap saja kurus kerempeng begini dari dulu sampai sekarang. Dulu juga ada orang yang menyuruhku minum jamu. Katanya jamu gemuk badan. Setelah kuminum beberapa gelas, badanku tetap saja kurus kerempeng, tidak bisa gemuk-gemuk juga. Malahan perutku kembung karena kebanyakan minum jamu itu."
"Ramuan ini memang tidak bisa menggemukkan badan, hanya membuat badan menjadi segar, sehat dan..."
"Bersemangat tinggi," sahut Andini seraya mengikik. Tangannya masih saja mempermainkan sesuatu pada diri Jaka Bego sehingga Jaka Bego sesekali menggelinjang dalam desis yang pendek.
"Apakah menurut kalian aku kurang mempunyai semangat hidup?" tanya Jaka Bego yang tidak paham dengan arah pembicaraan mereka.

Unduh
Pengemis Binal - 12
Pengemis Binal dan Anggraini yang terkena racun milik Dewa Guntur berangkat mencari Putri Air. Mereka ditemani oleh Raka Maruta dan Kakek Wajah Merah. Di tengah Laut Selatan, kapal yang mereka tumpangi pecah terhantam ombak ganas. Dalam keadaan sulit, mereka pun dihujani anak panah oleh para anggota Partai Iblis Ungu. Beruntung pada saat itu datang pertolongan dari Nyai Catur Asta. Dan secara kebetulan pula mereka bertemu dengan Putri Air! Berhasilkah Pengemis Binal dan Anggraini menyembuhkan racun yang bersarang di tubuh mereka? Dan, petaka apa yang menimpa kerajaan milik Putri Air?!

Unduh