Pendekar Pulau Neraka - 50. Bidadari Penyambar Nyawa
Ki Tambak Ireng menjerit keras dengan tubuhnya terjajar beberapa langkah. Untung saja serangan bayangan itu berhenti. Dan kini, Ki Tambak Ireng bisa melihat jelas, siapa penyerangnya tadi. Matanya jadi menyipit. Sementara, pergelangan tangannya mengusap sudut bibirnya yang meneteskan sedikit darah segar. Kini terlihat jelas seorang pemuda tampan berwajah tampan, namun mencerminkan kekerasan hatinya. Pemuda berambut panjang dan berpakaian dari kulit harimau itu berdiri tegak pada jarak tujuh langkah di depannya. Tampak matanya memandang tajam ke arah Ki Tambak Ireng.
Unduh
Pendekar Mabuk - 90. Kematian Sang Durjana
"Bangsat kurap! Pedang sudah anu ditawarkan sebagai anu!" geram Sawung Kuntet. Wajah tiga orang utusan Ratu Ladang Peluh itu tampak memendam kejengkelan. Mendung Merah bahkan kelihatan menyembunyikan rasa malu di hadapan Pendekar Mabuk, ia tak berani menatap langsung ke mata si murid sinting Gila Tuak itu. "Kurasa bukan hanya kita saja yang dikerahkan sebagai orang upahannya!" kata Santana sambil tersenyum kecut. "Mungkin lebih dari lima atau enam orang."
Unduh
Dewa Linglung - 29. Begal dar Gunung Kidul
Sambaran pukulan lewat sejengkal diatas kepala ketika dengan cepat pemuda gondrong ini merundukkan kepala. Brassssh! Angin pukulan yang lewat dibelakangnya menghantam tembok bangunan gedung tua yang seketika mengelupas. Nanjar tersentak karena pukulan itu sangat berbahaya. Sadarlah kalau Adipati itu mau melenyapkan jiwanya. “Bagus! Ternyata kau memiliki ilmu kepandaian juga, bocah tengik!” membentak Adipati. Tapi dalam hati dia sangat terkejut karena pukulan maut yang dilontarkan untuk membungkam mulut pemuda gondrong itu selamanya telah luput. Dalam hati Adipati ini berkata.
Unduh
Siluman Ular Putih - 25. Rahasia Kalung Permata Hijau (SELESAI)
Bagiku.... Cuma ada satu keheranan Tumpahnya mata Lemah lunglainya tulang Berlalunya pengharapan Manakala dirimu tahu Tentang semua ini Maka.... "Sudah! Sudah! Aku malas mendengar ocehanmu, Orang Sinting! Cepat bantu aku!" ujar Putri Hijau, sedikit ketus.
Unduh
Pendekar Pedang Siluman Darah - 27. Takanata Iblis Nippon
Taka Nata yang tadinya mengabdi pada Kerajaan tiba-tiba berubah memusuhi Kerajaan. Tindakannya kini terlalu membahayakan.... "Bulu Landak Maut...!" Naga Merah memekik, mana kala melihat benda yang telah membunuh keluarga Naga Kuning. "Kakak tahu siapa pemiliknya?" Pemiliknya tidak lain, Naga Biru. Saudara kita sendiri!" Benarkah yang membunuh keluarga Naga Kuning dan Istri Naga Merah adalah Naga Biru saudara seperguruan mereka sendiri? Kalau benar, dengan motif apa ia melakukan semua itu? Apa pula yang bakal dilakukan oleh Taka Nata serta anak buahnya yang tergabung pada Samurai Iblis? Bagaimana pula dengan Pendekar Kita Jaka Ndableg? Untuk jelasnya, silahkan andda ikuti kisah ini!
Unduh
Pendekar Naga Putih - 80. Iblis Angkara Murka
Pendekar Naga Putih terus berlari dengan kecepatan tinggi. Dirinya sengaja mengerahkan kepandaian agar Wahyuni tidak bisa mengejarnya. Setelah merasa yakin kalau sudah cukup jauh meninggalkan gadis itu, barulah larinya diperlambat. Agak menyesal memang ia melakukan hal itu. Namun tindakan ini dilakukannya demi kebaikan mereka berdua. Ketika melanjutkan perjalanan dengan setengah berlari itu, tiba-tiba Panji menunda langkahnya. Telinganya yang tajam mendengar ada suara langkah berat seperti tersaruk-saruk, ditingkahi dengusan napas yang memburu.
Unduh
Pendekar Slebor - 68. Rantai Naga Siluman
Debuk! Debuk! Suara langkah yang membuat tanah bergetar itu nampak semakin dekat. "Busyet! Ini sih bukan gajah? Tentunya ada orang yang datang. Tapi siapa orang yang langkahnya sedemikian keras ini. Apakah... kutu landak! Kala Ijo!" Bersamaan dia desiskan nama itu, mendadak saja ranggasan semak belukar di samping kirinya menguak. Lalu muncul satu sosok tubuh tinggi besar tanpa mengenakan pakaian. Orang yang baru muncul ini berkulit hijau!
Unduh
Pendekar Rajawali Sakti - 103. Gadis Bertudung Bambu
Sementara dalam kegelapan malam, terlihat dua bayangan berkelebat menyelinap di antara rumah-rumah penduduk. Dua bayangan itu berhenti saat be-rada di samping sebuah rumah yang tidak begitu besar, dan berdinding papan kasar. Dari dalam rumah itu terdengar tangisan terisak yang terasa begitu memi-lukan. Dua bayangan yang menyelinap masuk ke dalam kota ini tidak lain dari Rangga dan Pandan Wangi yang lebih dikenal berjuluk Pendekar Rajawali Sakti dan si Kipas Maut. Mereka juga seringkali disebut sebagai Sepasang Pendekar Karang Setra.
Unduh
Gento Guyon - 28. Semera Darah
Tak ayal lagi Pengemis Nyawa jatuh terbanting. Sambil semburkan sumpah serapah si kakek cepat gerakkan tongkatnya ke permukaan tanah. Braak! Tanah berderak. Berpegangan pada tongkat saktinya Pengemis Nyawa dapat bertahan, walau tidak urung pakaian kuningnya robek di beberapa bagian. "Pengemis Nyawa, bukankah aku sudah mengatakan kepadamu agar meninggalkan puncak gunung Kawi ini secepatnya?" "Aku baru mau pergi setelah dapat memenggal kepalamu!" sahut Pengemis Nyawa sinis. "Kalau begitu lakukanlah jika kau mampu!"
Unduh
Pendekar Mata Keranjang - 25. Bidadari Penyebar Cinta
"Kamaratih, tujuanku kemari mencari anakku. Namanya Panjalu. Di lehernya ada tahi lalat hijau sebesar uang logam," ujar Mata Malaikat memberitahukan maksud kedatangannya. "Aku memang pernah bertemu dengannya. Tapi, kapan dan di mana aku lupa. Yang pasti dia bersama perempuan cantik bergelar Bidadari Penyebar Cinta" jawab wanita berpakaian hijau itu. "Kau tak bergurau?" tanya Mata Malaikat terkejut. Karena kakek bermata aneh ini kenal siapa adanya Bidadari Penyebar Cinta. Seorang tokoh hitam yang cabul, dan gemar bercinta dengan lelaki mana pun! Lalu, bagaimana bila Bidadari cantik yang doyan bercinta itu bertemu dengan Pendekar Mata Keranjang?
Unduh