“Raden.... Syukurlah, kau tidak apa-apa,” ujar Ki Radut yang baru keluar dari dalam kedai membawa pelita yang nyala apinya begitu kecil. “Aku tadi mendengar jeritan, kemudian teriakan-teriakan seperti orang bertarung.” “Aku mengejar wanita itu, Ki,” jelas Bayu. “Oh, Perempuan Bertopeng Emas...?” desis Ki Radut agak terbeliak kedua bola matanya.Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar