Pendekar Hina Kelana - 28
"Sudah kukatakan Geluk Emas itu tak ada di tanganku, kalaupun ada masakan aku mau memberikannya pada kalian begitu saja, hek... hik...hik...! Sudah jelas kalian hanyalah sebang-sanya perampok tengik yang pantas untuk di gebuk...!" ejek Nyai Pamekasan sambil tergelak-gelak. Mendapat ejekan sedemikian rupa, kedua laki-laki gemuk yang memiliki julukan Gendewa Maut ini menjadi gusar. Sambil bersiap-siap membangun serangan kembali. Salah seorang di antara mereka yang memiliki jambang dan kumis yang begitu lebat, membentak: "Kurang ajar! Kau memang tidak bisa diajak berdamai. Jalan satu-satunya yang paling baik buatmu adalah mampus...!"
Unduh
0 Responses

Posting Komentar