Prang....! Mangkuk berisi arak itu mendadak terlepas dari tangan Nanjar seperti tak sengaja. Sejenak Nanjar tertegun, tapi cepat-cepat berkata; “Maafkan aku, sobat Panglima...! Aku tak sengaja menumpahkan arak penghormatan ini...” Berubahlah seketika wajah Panglima. Mendadak dia berkata dingin. “Hm, anda berperasangka buruk rupanya terhadapku? Tapi tak mengapa...” Panglima ini membanting cawan yang berada ditangannya. Tampaknya arak itupun belum sempat diminumnya. Kemudian berpaling pada si pembawa minuman.Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar