Gento Guyon - 19
"Eeh.... aku ingin bertemu dengan adipati. Apakah kalian semua adipati Purbolinggo? Mengapa banyak amat?" "Kami bukan adipati. Aku kepala penjaga disini. Harap kau suka memperkenalkan nama, katakan apa yang menjadi tujuan setelah itu cepat menyingkir jika tidak mau mendapat kesulitan!" "Ha ha ha. Hanya kepala penjaga tapi galaknya seperti seorang raja saja. Kalau kau penjaga, aku yang buruk ingin memperkenalkan diri. Aku ini setan.... Setan Sableng. Ha ha ha!" ujar si pemuda lalu tertawa. Menyangka orang mempermainkan dirinya, kepala penjaga yang bernama Halimun menjadi sangat marah sekali. "Pemuda kurang ajar, kami bukan orang yang bisa kau ajak bersenda gurau. Tidak usah banyak bicara apa tujuanmu datang kemari?"
Unduh
Pendekar Hina Kelana - 26
Tapi alangkah kagetnya pemuda itu manakala melihat bahwa kedua bayangan itu melesat dengan cepat. Padahal dia telah kerahkan separuh ilmu lari cepatnya, tapi kedua bayangan itu tak juga terkejar. Dengan geram dia mengerahkan seluruh kekuatan untuk mengempos ajian Sepi Angin. Tubuhnya melesat cepat bagai sliweran angin yang berhembus kencang. Dengan mengambil jalan memutar, dia bermaksud menjebak pengintai itu. Setelah dirasa bahwa kedua bayangan itu tertinggal jauh, Buang Sengketa menunggu dari sebuah cabang pohon yang menurut perkiraannya pastilah dilalui kedua orang itu.
Unduh
Pendekar Kembar - 14
"Keparat! Rupanya Amuk Jagal ingin membuat panik dan menggegerkan Pantai Rangsang sebelum penyerangannya tiba!" "Pelakunya bukan Amuk Jagal sendiri, Paman!" "Lalu siapa lagi menurutmu?" tanya si Lahar Jalanan. "Orang itu adalah utusan Raja Amuk Jagal, yang lebih dulu ditugaskan untuk memenggal kepala murid-murid perguruan. Orang itu adalah si Dewa Pancung!"
Unduh
Pendekar Blo'on - 18
"Bukan sesuatu yang sulit, Pendekar Blo'on!" Kala Demit mendengus sengit. "Sekarang perhitungan itu harus dimulai, Pendekar Blo'on. Tahukah kau bahwa orang yang paling kubenci di kolong langit ini tidak lain adalah kunyuk bertampang tolol sepertimu?" Saking geramnya Suro garuk-garuk kepala sampai berulang-ulang. Ia teringat kira-kira bagaimana kematian orang tuanya ketika terjadi kekacauan di gunung Bromo dulu. "Kala Demit manusia iblis! Apakah tidak salah yang kudengar? Seharusnya akulah yang menuntutmu. Karena kau dan Sepasang Iblis Pegat Nyawa telah membunuh kedua orang tuaku. Mengapa sekarang jadi tebolak, eeh... terbalik. Aku yang sudah, gila apa kau yang sudah sinting?" maki Suro.
Unduh
Jodoh Rajawali - 14
"Pandu. kau kenal dengan penguasa Teluk Gangga?' "Ya. Dewi Gita Dara namanya. Kenapa?" "Dia punya sayembara. Siapa bisa bunuh Naga Bara, dia mau dijadikan istrinya atau...." Pandu Tawa segera menyahut dalam senyuman indahnya, "seekor naga, bukan mencari jodoh." "Hmm... maksudku... maksudku kalau kau mau, kau bisa ambil dia sebagai istrimu yang tercinta." "Aku belum berpikir ke arah sana. Kita lihat saja nanti, apakah aku kembali lagi kemari membawa dia atau sendirian." Lili-mengangguk sambil menelan ludah. Sikapnya yang serba salah tingkah itu menjengkelkan hati sendiri. Akhirnya ia berkata, "Berangkatlah...!" dan sebelum Pandu Tawa melangkah, Lili sudah lebih dulu berlari pulang ke pondok. Ia tak berani menengok ke belakang lagi. Bahkan begitu masuk ke dalam rumah, Lili cepat-cepat tutup pintu rumah itu.
Unduh
Pendekar Kelana Sakti - 14
"So-sobat... Hh... hah...." Terdengar rintihan Srikaton Munggel. Tubuhnya menggigil hebat. Kedua rahangnya terkatup rapat bergetar. Arso Lumbing menatap perempuan itu melawan hawa dingin yang tidak mungkin dapat diatasi. Arso Lumbing mendekatinya. Ia sendiri pun mulai menggigil. "Ki-kita akan mati kedinginan.... Brrr...," rintih Srikaton Munggel bergetar. Ia menarik baju Arso Lumbing. Arso Lumbing langsung jatuh dalam dekapan itu. Terasa sekali perempuan ini bergetar hebat. Dirasakan pula dekapan Srikaton Munggel semakin erat. Namun akibat dari sentuhan itu, seperti mengalir kehangatan yang luar biasa.
Unduh
Pendekar Mata Keranjang - 16
"Dewi! Aku berhasil mendapatkan arca itu!" teriak Pendekar Mata Keranjang 108 seraya angkat tangannya yang memegang sebuah arca berbentuk manusia berwarna ungu kekuning-kuningan. Namun ketika Aji dan Dewi Kayangan hendak beranjak pergi, muncullah Ratu Pulau Merah serta Dadung Rantak yang juga menginginkan Arca Dewi Bumi. Pertempuran dahsyat pun tak dapat dihindarkan lagi! Siapakah akhirnya yang berhasil memiliki arca itu? Terlebih tokoh-tokoh kesohor lainnya terus bermunculan ketika terjadi perebutan itu, dan mereka semua siap pertaruhkan nyawanya demi Arca Dewi Bumi!
Unduh
Raja Naga - 15
"Siapa kau?!" serunya curiga. "Astaga! Apakah kau tidak mengenaliku?" Bukannya orang yang menyerang yang berseru, tetapi orang yang berada di dipan yang bersuara, "Boma! Kaukah itu Boma?!" Raja Naga cepat mendekat. "Benar, Ratih! Aku Boma!" "Astaga!" seru orang yang menyerang tadi. "Gila! Aku tidak tahu kalau itu kau adanya, Raja Naga!" Raja Naga tertawa pelan. "Bila Ratih tak buka suara, aku pun tak akan mengenali kalian. Hei, bagaimana kabarmu?" Orang yang menyerang tadi yang bukan lain Lesmana menarik nafas pendek. Kegembiraan terbias di wajahnya. Apa yang dilakukan oleh Lesmana tadi hanyalah sebuah gerakan yang telah terlatih. Dalam keadaan seperti Ini, Lesmana memang menjadi orang yang serba curiga. Apalagi amarah masih bergolak di dadanya.
Unduh
Pengemis Binal - 17
Orang-orang di Kadipaten Bumiraksa mendengar kabar Resi Raga Pamungkas hendak mewariskan Pusaka Pedang Gaib. Tetapi setelah bertemu dengan Resi Raga Pamungkas, pertapa itu rupanya sama sekali tidak tahu perihal Pusaka Pedang Gaib. Malahan seorang pemuda berpakaian serba hitam, menyebarkan kabar bahwa dia hendak menukarkan Pusaka Pedang Gaib yang dibawanya kepada siapa saja yang dapat menyerahkan kepala Resi Raga Pamungkas! Akibatnya, sang Resi selalu dikejar-kejar orang. Beruntung, Pengemis Binal selalu memberi pertolongan! Rahasia apakah yang menyelimuti Pedang Gaib itu?
Unduh
Roro Centil - 18
"Dia, dia si Wibisana, kacung dungu itu?" Desis Kala Butho, yang segera saling pandang pada kawannya. "Benar! Akulah Wibisana! Kacung dungu Ki Kutut Praja Setha! Kedatanganku adalah untuk mewakilkan beliau mengirim nyawa kalian ke Neraka!" Membentak si Penunggang Kuda Setan. Seraya berkata, si Penunggang Kuda Setan telah lepaskan topengnya, Sengaja dilakukan agar membuat mereka terkejut. Tampak keduanya segera belalakkan mata memandang wajah si laki-laki penunggang kuda. Yaitu wajah seorang pemuda yang menampak seperti wajah orang dungu. Seketika jantung mereka menyentak kaget Karena mengetahui Wibisana telah tewas ditangannya
Unduh
Rajawali Emas - 16
"Lagi-lagi kau! Apakah kau mau kupukuli lagi, hah?!" seru gadis kecil itu dengan suara lantang. Remaja itu mundur satu tindak dengan pias, tetapi tangannya menuding-nuding kacau ke arah murid Naga Selatan yang masih melotot dengan mulut berbentuk kerucut, "Gadis kecil itu, Ayah! Dia yang memukuliku! Balas, Ayah! Pukul dia, Ayah!" "O... mengadu, ya? Mengadu? Dasar tidak punya nyali!" seru Naga Kecil tetapi segera bersembunyi di balik tubuh Angin Racun Barat dan memegang ping-gang bagian belakang gadis berkepang dua itu, Angin Racun Barat sedikit banyaknya segera tahu apa yang terjadi. Tetapi tatkala dilihatnya salah seorang lelaki yang berblangkon maju dua tindak dengan parang terayun dia bertanya, "Orang gagah... ada apakah ini? Mengapa kau begitu geram dan pakai membawa parang segala?"
Unduh
Pendekar Bodoh - 11
ANTARA sadar dan tidak Seno merasakan tubuhnya meluncur amat cepat, seperti ada kekuatan hebat yang mengisap ke bawah dan tak dapat dilawan sama sekali. Dia tak tahu sampai berapa lama tubuhnya meluncur turun dari permukaan tanah. Sudah berkali-kali dia mencoba memperlambat luncuran tubuhnya dengan mengatur jalan napas. Namun, usahanya itu sia-sia belaka. Tubuhnya tetap saja meluncur cepat. Tak mau menerima kematian begitu saja, Seno mementangkan kedua pergelangan tangannya, berusaha menggapai dinding lubang. Tapi, usaha itu pun tak membuahkan hasil. Dicobanya pula menekuk pergelangan kaki seraya berjumpalitan untuk dapat bergerak mendekati dinding lubang. Tapi...,
Unduh
Joko Sableng - 30
Blaarr! Terdengar ledakan dahsyat. Gulingan sosok Setan Liang Makam dan Kiai Laras sama-sama terhenti. Walau Setan Liang Makam merasakan aliran darahnya laksana disentak-sentak, dia tidak peduli. Begitu sosoknya terhenti karena bentroknya pukulan, dia segera pula sentakkan kedua tangannya kembali ke tanah. Sosoknya kembali bergerak berguling-guling mendekati Kembang Darah Setan. “Jangan biarkan setan itu menjamahnya!” Tiba-tiba terdengar suara teguran. “Kerudung setanmu mungkin bisa berbuat sesuatu! Karena tak mungkin kita berbuat lain!” Bersamaan suara teguran yang tiba-tiba menyeruak di tempat itu, tampak melesat benda hitam panjang yang bergerak meliuk-liuk di atas udara ke arah tergeletaknya Kembang Darah Setan.
Unduh
Satria Gendeng - 16
"Kita masih menunggu sahabatku dari Kerajaan Demak. Dia adalah seorang panglima yang ingin menumbangkan Kerajaan Demak. Tapi sambil menunggu bolehlah kalian memberi laporan kepadaku," kata Setan Madat, datar. Tampaknya benaknya tengah melayang-layang menuju surga terbuai oleh kenikmatan madat. "Ketika tadi pagi aku dan Laba-laba Hijau mengunjungi desa Sedayu untuk menarik sebagian upeti, di rumah warga Ki Rengges terdapat bocah asing. Dia tanpa izin memasuki desa itu, Ketua," buka Jalak Merah "Hanya seorang bocah kau repot-repot melapor padaku, Jalak Merah?" tukas Setan Madat kalem.
Unduh
Pendekar Gila - 29
"Kala Hitam, kau belum terlalu tua untuk mengenali diriku," seulas senyum sinis mengembang di bibir lelaki buntung itu. Kemudian dia pun bersyair lagi. "Hentikan syair bututmu, Tua Bangka Keparat!" maki Kala Hitam sengit. Namun lelaki buntung itu tak peduli. Pertarungan pun tak terhindarkan lagi. Namun, dalam beberapa gebrakan saja Kala Hitam sudah dapat dikalahkan. Mukanya rusak oleh senar-senar kecapi maut lelaki buntung. Pendekar Gila dan Mei Lie pun segera menyelidiki, siapa sebenamya lelaki buntung itu? Mengapa tokoh itu juga ingin membunuh Pendekar Gila? Apakah Pendekar Gila dapat mengatasi lelaki buntung yang berilmu tinggi dan bersenjatakan kecapi perak itu?!
Unduh
Pendekar Pulau Neraka - 40
"Kakak seperguruanmu?!" Gadis itu mengangguk. "Ceritanya panjang. Ketika mendiang guru masih ada kami menjalin asmara. Ah... aku memang betul-betul terpikat dengan rayuannya. Selain berwajah tampan, berilmu tinggi, dia pun pandai merayu. Sampai-sampai aku rela menyerahkan kehormatanku padanya ketika dia berjanji akan mengawiniku kelak. Hal itu terjadi berkali-kali tanpa sepengetahuan guru. Sampai..." gadis itu menghentikan ceritanya. Bayu menunggu beberapa saat dan melihat sekilas air mata merembang di kelopak mata gadis itu. "Dia kabur meninggalkanmu..." tebak Bayu hati-hati dengan suara pelan.
Unduh
Pendekar Mabuk - 69
"Berbahaya, Gusti. Kita akan menjadi mangsa empuk bagi akar-akar setan." Dahi Pendekar Mabuk berkerut tajam. "Apa maksudmu, Cong!" "Kita tadi melalui ladang 'Akar Setan', Gusti. Hanya saja karena tadi masih ada cahaya matahari, maka Akar Setan belum muncul dari kedalaman tanah. Akar Setan hanya akan tumbuh dan menjerat mangsanya hingga terpotong-potong apabila tak ada sinar matahari." "Astaga! Hampir saja aku lupa tentang Akar Setan itu, Cong!" "Saya memaklumi, karena Gusti Pangeran baru saja sembuh dari sakit ingatan."
Unduh
Dewa Arak - 76. Penjara Langit
"Dewa Arak...! Sadarlah...! Kau terkena pengaruh ilmu sihir jahat! Yang kau lihat itu hanyalah tipuan belaka!" seru Karina, menyadarkan Dewa Arak yang tengah berada dalam pengaruh sihir! Tetapi, Dewa Arak tetap tidak menunjukkan tanggapan atas teriakan itu. Benarkah Dewa Arak terpengaruh sihir Jantar, murid Siluman dari Neraka?! Tokoh sesat tak terkalahkan, yang kabarnya tewas karena pengeroyokan dua orang pendekar! Lalu, siapakah tokoh yang selalu bersembunyi di balik topeng kayu berukir? Yang mengaku utusan dari 'PENJARA LANGIT'?! Dan, apa hubungan Siluman dari Neraka dengan orang-orang Penjara Langit?!
Unduh
Raja Petir - 16
"Heaaa...!" Tag! Desss! Bugkh! "Aaa...!" jerit kematian dari murid-murid Perguruan Kepodang Emas terdengar saling bersahutan. Semua ini akibat ulah Tiga Iblis Sakti yang mengamuk di sana. Mereka menginginkan kunci pembuka Goa Teratai yang berwujud Lempengan Teratai Emas! Apakah yang terdapat di dalam Goa Teratai, hingga Tiga Iblis Sakti begitu menginginkan kunci pembuka goa tersebut? Siapa pula dua tokoh sesat yang juga menginginkan Lempengan Teratai Emas itu?! Dan, apa tindakan Yudistira yang menjadi kekasih dari Harum Seroja, ketika mengetahui kekasihnya ditawan Tiga Iblis Sakti akibat Pergolakan Goa Teratai? Bagaimana pula peranan Raja Petir dalam hal ini?
Unduh
Dewa Linglung - 18
Nanjar terpaku menatap wanita itu tak bergeming. Lalu tertunduk dengan perbagai perasaan memenuhi benaknya. Apakah yang harus dila¬kukan? Membiarkan wanita itu tanpa memperdulikannya, atau melaksanakan pengobatan dengan cara gila itu? "Aku telah berhutang budi padamu, nona Seriti Hijau. Kalau tak ada cara lagi selain itu... yah! apa boleh buat." akhirnya Nanjar berkata lirih. "Aku tak akan melupakan budi kebaikanmu, Dewa Linglung...." membisik Seriti Hijau dengan terharu. Dan Nanjar pun segera meloloskan pakaiannya....
Unduh
Candika - Dewi Penyebar Maut 11
Wara Hita sedang berada di persimpangan jalan. Pikirannya kalut. Sudah benarkah jalan yang ditempuhnya selama ini? Ataukah ia hanya permainan nasib belaka? Ia tak bisa lagi sepenuhnya percaya pada gurunya, yang selalu mengulur-ulur waktu untuk melakukan tindakan besar dan malah kini tertarik pada seorang gadis berkulit jingga—Tari. Tidak. Wara Hita memutuskan untuk tidak lagi mengikuti semua nasihat gurunya. Ia harus bertindak sekarang dan sesuka hatinya! Lepas dari tilikan Sang Guru—yang berusaha menyembuhkan Tari—Wara Hita kembali mengibarkan bendera kekejamannya.
Unduh
Siluman Ular Putih - 15
"Bodoh! Tetap di tempatmu! Apa kau tak ingin menerima hadiahku, he?! Ingat! Seharusnya kau berterima kasih padaku, karena aku akan memberimu hadiah. Tapi kau malah bertingkah! Hayo, cepat tetap di tempatmu!" hardik si kakek ompong. "Enak saja! Badan mau dicorat-coret kok disuruh berterima kasih. Beruntung lagi katanya. Huh!" dengus hati Siluman Ular Putih kesal. "Kalau kau tetap bersikeras menolak hadiahku, terpaksa aku akan memaksamu, Monyet Buduk." "Kau sungguh keterlaluan, Kek. Sudah menyerang kepalaku, sekarang masih mau mencoret-coret tubuhku. Tentu saja aku menolak, Kek."
Unduh
Pendekar Pedang Siluman Darah - 16
Kegadisannya ia serahkan demi keagungan cintanya, namun ternyata segalanya berubah setelah kejadian itu... "Kau harus membayar kesemuanya ini, Anak Edan!" "Eit, rupanya kau pun beringas juga, Datuk!" Jaka Ndableg dihadapkan pada kejadian-kejadian yang menyangkut masalah cinta. Dia harus dapat memilih, diam diri atau harus menerjunkan diri dalam kemelut cinta Warakas dan Sulastri. Para Datuk berusaha menjadikan dirinya sebagai ketua golongan sesat. Apakah datuk-datuk itu akan mampu? Bagaimana tindakan Jaka menghadapi pergolakan cinta Sulastri dan cinta gurunya yang tersia-sia? Siapakah Iblis Muka Busuk...? Untuk menjawabnya, silahkan ikuti kisah ini!
Unduh
Naga Geni - 24
“Cepatlah, kita menyingkir dari tempat ini....” desah Doyotan seraya mengatur napasnya yang sesak. “Jika sekali lagi kita terbentur oleh tenaga pukulan kakek bangkotan itu, pastilah kita akan muntah darah. Tambahan lagi kita harus cepat-cepat menyelamatkan sobat Bungkil dan Delok. Mereka telah terluka dalam cukup parahnya.” Growong mengangguk lemah. Kiranya pendapat Doyotan itu cukup baik, sebab tubuhnya sendiri sekarang ini seperti kehilangan daya dan kiranya untuk memutar senjata sabit berantai, ia tak akan sehebat dan setangguh saat-saat yang lalu. Hal ini sama artinya tidak perlu melanjutkan pertempuran melawan si kakek Gagang Aking maupun rombongan Mahesa Wulung.
Unduh
Pendekar Naga Putih - 63
Malela, Ki Danara, dan Pujawati, menjadi tumpahan kemarahan Ki Sangga Langit! Karena, dua diantara pencuri yang mengacau perguruan Ki Sangga Langit adalah ayah dan guru mereka. Panji dan Kenanga yang ada bersama anak-anak muda itu, tentu saja tidak bisa tinggal diam. Akibatnya, Pendekar Naga Putih harus bertarung dengan tokoh sakti yang sealirannya dengannya itu. Bagaimanakah akhir dari pertarungan mereka? Benarkah tokoh-tokoh golongan putih telah menyeberang ke jalan sesat? Dan, siapa sebenarnya dalang dari penculik-penculik misterius itu?
Unduh
Pendekar Bayangan Sukma - 17
"Jadi...." "Ya, tiga buah peti yang kami bawa berisi emas, permata dan berlian. Masih banyak harta yang tersisa di rumahmu. Seperti rumahmu sendiri. Kami tak berani menjualnya sebelum mendapat perintah darimu...." "Guru... mengapa Guru menjadi bersikap seperti ini? Mengapa harus menunggu perintahku? Apa-apaan guru ini? Kalian bertiga adalah guruku, orang tuaku, orang-orang yang aku hormati. Janganlah guru berkata seperti tadi...." kata Ratih Ningrum dengan nada kecewa. "Ratih...." kata Mukti. "Kami bertiga tidak bermaksud untuk mengecewakanmu. Tetapi perlu kau ingat, kami adalah tiga pengawal setia ayahmu, pembantu ayahmu. Yang secara tidak langsung juga menjadi pengawalmu, pembantumu. Ingat itu, Ratih...."
Unduh
Pendekar Slebor - 53
Tiga bekas tawanan yang menamakan diri Tiga Iblis Golok Setan, berniat menuntut balas pada seorang kawan mereka yang dianggap menjadi penyebab mereka harus menghabiskan waktu lima belas tahun di penjara. Sementara di Kadipaten bekas tahanan ketiga orang itu, keris pusaka Gagak Biru lambang kejayaan Kadipaten Harum Raksa hilang dicuri orang. Dengan bijaksana, Panglima Darta Sena meminta bantuan Pendekar Slebor untuk menemukannya. Padahal, Pendekar Slebor saat ini tengah melacak jejak Tiga Iblis Golok Setan. Di manakah ketiga iblis itu berdiam? Lalu siapakah orang tua bernama Rawung Menggolo? Dan, siapa pula yang mencuri keris pusaka Gagak Biru?
Unduh
Pendekar Rajawali Sakti - 88. Topeng Setan
“Hm.... Orang itu benar-benar berhati iblis. Aku jadi ingin melihat, bagaimana tampangnya!” geram Rangga. “Apakah kau bermaksud turun tangan...?” tanya Ki Selapati. “Kemampuan yang kumiliki memang tak seberapa, Ki. Tapi, biarlah ku coba menghadapinya!” “Syukurlah bila kau bermaksud demikian. Hm.... Bila Pendekar Rajawali Sakti yang akan menghadapinya, dia bisa berbuat apa?!” “Jangan memujiku begitu rupa, Ki Selapati. Aku sama dengan kalian, yang masih memiliki banyak kekurangan.” “Tapi selama ini, siapa yang meragukan kemampuan yang kau miliki? Banyak sudah tokoh-tokoh sesat berilmu tinggi jatuh di tanganmu. Dan sekarang banyak tokoh persilatan yang menyandarkan harapan di tanganmu untuk membereskan Tato Begananda.”
Unduh
Jaka Sembung - 5
"Hai nona manis, kenapa kau diam saja? Siapa yang kau gendong itu dan hendak mau kau bawa ke mana dia?" tanya wanita tua itu lagi. "Kenapa kau menanyakannya, nenek tua? Siapakah kau?" "Tampaknya kau seorang gadis yang galak, padahal wajahmu cantik jelita. Buat apa kau menanyakan diriku, nona manis?" "Baiklah kalau begitu. Di antara kita tak ada urusan apa-apa. Harap kau minggir agar aku melanjutkan perjalanan." "He-he-he, tidak semudah itu nona manis. Jawab dulu pertanyaan saya tadi, baru kau boleh pergi." "Dasar nenek peot, tak tahu diri. Kalau kau memang ingin tahu siapa aku, sebutkan dulu namamu. Jangan kau kira aku takut padamu Ayo, jangan sampai aku kehilangan kesabaran."
Unduh
Gento Guyon - 18
Mendengar ucapan Iblis Edan sang dara jadi tercenung. "Kau mengenalnya. Atau mungkin gurumu punya silang sengketa dengan adipati?" "Tidak tahu. Guruku cuma pernah mengatakan, hendaknya aku jangan memberi hati bila bertemu dengan orang Purbolinggo itu." Mutiara Pelangi yang masih merupakan keponakan bekas adipati Purbolinggo yang lama menatap wajah Iblis Edan. Dalam hati dia berkata. "Nasib paman Karma Sudira sampai saat ini aku tidak tahu. Dua anaknya yang raib ketika penyerbuan prajurit kerajaan ke kadipaten saat paman memimpin Purbolinggo jika hidup tentu sudah sebesar pemuda ini. Sayang aku sendiri saat itu juga masih kecil. Mungkin sekarang masih belum terlambat jika kutelusuri jejak kedua putra paman."
Unduh
Pendekar Hina Kelana - 25
"Kelana...! Tolong...! Toloooong...!" teriak satu suara. Pemuda itu mengenali betul siapa yang mengeluarkan suara itu. Datangnya dari arah bayangan yang sedang berkelebat. Hatinya mulai was-was. Apa yang terjadi pada Tanjung Sari? Apakah dia dalam keadaan bahaya? Bayangan itu hampir tersusul oleh Buang Sengketa. Kini dia dapat melihat dengan jelas. Tanjung Sari sedang dipanggul oleh seseorang bertubuh pendek. Tak jelas rupa orang itu dari belakang. Tapi ilmu larinya sungguh hebat luar biasa. Dan pemuda itu terpaksa mengerahkan ajian Sepi Angin sampai tingkat yang tertinggi. Kalau tak tersusul dalam beberapa saat ini, sudah bisa dipastikan gadis itu yang berteriak-teriak ketakutan akan dibawa orang itu ke tempatnya, dan pemuda itu hampir setengah yakin bahwa orang itu bersarang di sekitar danau yang selalu ditutupi asap itu.
Unduh
Pendekar Kembar - 15
"Karena kau telah menyelamatkan nyawaku, maka menurut hukum adat Suku Kano kau berhak mendapat hadiah, yaitu menikah denganku!" ujar Nilawesti. "Bagaimana kalau aku menolak tantangan mesra tersebut?" tanya Soka Pura, Pendekar Kembar bungsu. "Aku akan merasa tersinggung. Karena penolakan berarti penghinaan, dan bisa jadi kau akan dibunuh oleh pamanku atau para pengawalnya!" jelas Nilawesti. "Edan!" seru Soka Pura.
Unduh